Organisasi PAUD
Organisasi PAUD di kelompokkan
menjadi dua yaitu organisasi PAUD secara formal dan organisasi PAUD secara Non Formal. Tujuan Organisasi
PAUD adalah untuk meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi diantara anggotanya,
serta sebagai wahana untuk berkumpulnya ahli yang mempunyai komitmen yang sama
bagi perkembangan PAUD. Organisasi PAUD terdiri dari dua bagian, yaitu:
organisasi PAUD melalui jalur formal, yaitu kumpulan ahli atau pendidik ataupun
pengelola yang menangani pendidikan PAUD melalui jalur formal. Organisasi
tersebut diantaranya adalah IGTKI, GOP TKI,sedangkan organisasi PAUD melelui
jalur nonformal adalah kumpulan ahli, pendidik, atau pengelola yang menangani
PAUD melalui jalur nonformal, organisasi tersebut diantaranya adalah FORUM
PAUD, KONSORSIUM PAUD, HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak
Usia Dini Indonesia).
A.
ORGANISASI PAUD PADA JALUR PENDIDIKAN FORMAL
Bermacam-macam bentuk organisasi
yang mewadahi Taman Kanak Indonesia (GOP TKI), IGTKI ( Ikatan Guru Taman
Kanak-KAnak Indonesia), IGTKI ( Ikatan Guru Taman KAnak-kanak Islam) dan IGRA (
IKatan Guru Raudhatul Athfal). Organisasi ini bernaung di bawah Departemen
Pendidikan Nasional dan juga Departemen Agama.
Departemen Pendidikan Nasional
adalah lembaga yang memfasilitasi pertemuan antara Organisasi GOP TKI dan
IGTKI. Kejasama antara tiga komponen tersebut merupakan langkah yang strategis
untuk meningkatkan kualiatas pendidikan anak usia dini dan juga sumber daya
manusia khususnya pendidik dan tenaga pendidikan di Indonesia.
Beberapa
bentuk organisasi PAUD yangyang termasuk dalam jalur formal dapat di uaraikan
sebagai berikut.
1.
Organisasi
GOP TKI
Gabungan Organisai Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia
(GOP TKI) terdiri dari yayasan penyelenggara Taman KAnak-Kanak yang tergabung dalam
lima belas organisasi besar di Indonesia antara lain : Aisiyah, Muslimat
Nahdatul Ulama (NU), PERWARI, Wanita Islam, Taman Siswa dan sebagainya. Pembina
Organisasi GOP TKI ini di antaranya ialah Menteri Pendidikan Nasional dan
Departemen Dalam Negeri. Strktur organisasi GOP TKI terdiri dari Pembina, Dewan
Pimpinan Pusat yang berlokasi di Jakarta, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan PImpinan
Cabang, dan Dewan Pimpinan Kecamatan.
Organisasi ini turut membantu Pemerintah dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualiatas
sumber daya manusia, dan kesejahteraan pendidikan tenaga kependidikan. Visi
GOPTKI sebagai wadah pemersatu organisasi penyelenggara Taman KAnak-KAnak.
Sedangkan misi GOPTKI adalah berupaya menjembatani antar penyelenggara Taman
Kanak-Kanak yang mempunyai kondisi dan
kemampuan yang bervariasi, agar tercipta suatu standar baku dan keharmonisan
dalam mengembangkan pendidikan.
2.
IGTKI
Komponen yang kedua adalah Ikatan Guru
Taman KAnak-Kanak Indonesia (IGTKI). Pembina organisasi IGTKI adalah Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI). Visi
IGTKI adalah membentuk tenaga pendidik yang berkualitas. Misi dari
organisasi ini antara lain adalah meleksanakan berbagai pelatihan, workshop dan
seminar yang menunjang profesionalisme tenaga pendidik dan membentuk watak anak
bangsa. Semua kegiatan IGTKI di arahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, khususnya untuk anak-anak prasekolah.
3.
IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Arhfal)
Hampir sama dengan IGTKI hanya saja IGRA
ini khusus untuk para pengelola dan pendidik Taman Kanak-Kanak Islam. Kegiatannya membahas dan melaksanakan ajaran
Islam di Taman Kanak-Kanak Islam. IGRA dalam kegiatannya di dukung dari Depag.
AGRA selain berfungsi sebagai wadah bertemunya guru-guru Taman Kanak-Kanak
Islam juga turut melatih dan menambah kemampuan guru-guru TK Islam agar seakin berkualitas.
B. ORGANISASI PAUD PADA JALUR PENDIDIKAN
NONFORMAL
Organisasi PAUD
pada jalur nonformal terdiri dari Konsorsium, Forum PAUD dan HIMPAUDI.
Organisasi ini di fasilitasi oleh pemerintah melalui lintas departmen seperti
depaetemen Pendidikan, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan. PAUD di laksanakan secara menyeluruh dan terpadu
mencakup semua kegiatan yang memberikan pelayanan pendidikan, perbaikan gizi,
dan pemeliharaan kesehatan anak. Oleh karena itu diperluksn kerjasama lintas
instansi dan keterlibatan aktif dari para praktisi dan akademisi sejak tahap
perencanaan, pelaksanaan pengendalian, hingga evaluasi penyelenggaraan program.
Dengan
demikian perlu melibatkan instansi atau lembaga pemerintah maupun swasta, yang
diwadahi oleh oleh organosasi konsorsium PAUD, Forum PAUD, HIMPAUDI.
1. Konsorsium PAUD
Organisasi
pertama yang di bentuk oleh DIrektorat PAUD adalah Konsorsim PAUD. Keberadaan
Konsorsium PAUD memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pemerintah dalam
pengembangan program PAUD jalur NonFormal. Hal ini mengingat anggota Konsorsium
PAUD terdiri dari pakar, praktisi, akademisi dan birokrasi yang memiliki
keahlian di bidang PAUD.
Berbagai karya
nyata yang telah dihasilkan oleh Konsorsium PAUD antar a lain berupa : Menu
Pembelajaran Generik PAUD. Pengembangan Bahan Belajar untu PAUD, Acuan
Pembelajaran Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak,Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak, Modul Pembuatan Alat Permainan Edukatif, dll.
Konsorsium PAUD
adalah sekelompok orang dari berbagai keahlian yang memebantu Depdiknas dalam
hal ini Direktrat PAUD untuk memikirkan, menelaah, dan merumuskan program
pebinaan PAUD yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan secara ilmiah dapat
di pertanggungjawabkan. Tujuan umum di bentuknya konsorsium PAUD adalah
memberikan masukan dan rekomendasi kepada Direktorat PAUD dalam melaksanakan
pembinaan PAUD mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan
evaluasi.
Keanggotaan
konsorsium terdiri atas tenaga ahli di bidang PAUD, psikologi, dan bidang lain
seperti ahli kesehatan, gizi, pembangunan masyarakat serta media pendidikan.
2. Forum PAUD
Forum PAUD adalah
suatu wadah kerjasama untuk menyatukan visi, misi, langkah dan peran
masing-masing anggota dalam rangka pengembangan AUD seutuhnya. Upaya yang dapat
di lakukan Forum PAUD dalam perluasan layanan antara lain: (a) meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan pengembangan anak sejak
usia dini serta perlunya layanan yang tepat; (b) meningkatkan kesadaran
pemerintah, termasuk pemerintah daerah dan legislative untuk menciptakan
suasana yang kondusif dalam memperluas layanan, seperti misalnya mengeluarkan
peraturan daerah dan menyediakan APBD; dan (c) meningkatkan kesadaran
masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama memperluas layana program,
seperti pendirian lembaga PAUD atau peluncuran program yang memberikan akses
layanan bagi anak usai dini. Dalam kaitannya dengan peningkatan mutu tenaga
pendidikan melalui pelatihan dan peningkatan profesialisme tenaga pendidikan
melalui organisasi profesi.
Forum
PAUD mendirikan pusat Informasi dan Pelatihan PAUD. Sebagai upaya perluasan
layanan dan peningkatan mutun layanan pendidikan dan pengembangan AUD, pusat
ini sekaligus dapat dijadikan secretariat Forum PAUD. Adanya Pusat Informasi
dan Pelatihan PAUD untuk mempermudah aksesmasyarakat dan pemerintah, juga akan
meningkatkan kepercayaan kepercayaan berbagai pihak terhadap keberadaan
dankinerja Forum PAUD.
3.
HIMPAUDI
Banyak lembaga
PAUD di daerah yang belum memiliki gedung, tenaga pendidik tersendiri yang
khusus menangani lembaga tersebut, juga sarana dan prasarana lainnya ( seperti
alat permainan edukatif) pun belum ada. Oleh sebab itu, lahirnya Organisasi
Himpunan Pendidik dan Tenaga kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) yang
bertujuan menghimpun aspirasi dan meningkatkan profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan anak usia dini Indonesia dapat berperan sebagai mitra
pemerintah dengan masyarakat.
Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 54, disebutkan bahwa
penyelenggaraan pengelolaan satuan pendidikan harus dilaksanakan dengan
mandiri, efektif, efisien, dan akuntabel.
Direktorat PTK-PNF mengemban misi antara lain mengupayakan pemerataan
layanan peningkatan mut Pendidik dan Tenag a Kependidikan Pendidikan Non
Formal, sahingga dapat mengelola dan menyelenggaraka n program peningkatan mutu
PTK PNF khususnya pendidik PAUD pada jalur pendidikan non formal. Karena PAUD
sebagai jenjang pendidikan yang sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk
mengikuti pendidikan dasar dan perlu di kelola secara efektif dan efisien. Maka
dari itu pendidik PAUD di tuntut untuk dapat memenuhi kebutuhan perkembangan
masyarakat dan memiliki kemampuan teknis yang handal sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi penyelenggara program
PAUD yang berkualitas. Sampai saat ini dibuat diberbagai propinsi sudah
terbentuk HIMPAUDIlengkap dengan kepengurusannya.